Search This Blog

Monday, May 28, 2007

VEGF-C : Angiogenesis & Lymphangiogenesis

Vascular endothelial growth factor (VEGF) adalah sinyal kunci yang digunakan oleh sel yang kekurangan oksigen (oxygen-hungry cells) untuk memicu pertumbuhan pembuluh darah. VEGF adalah regulator utama angiogenesis abnormal bekerja dengan menstimulasi mitogenesis dari sel endotel dan meningkatkan permeabilitas pembuluh darah. Ekspresi VEGF berpotensiasi pada respon terhadap hipoksia dan aktifasi oleh onkogen.
VEGF, yang juga disebut vascular permeability factor(VPF), termasuk kedalam keluarga supergene VEGF-platelet-derived growth factor (PDGF). Anggota keluarga yang lain adalah VEGF-B, VEGF-C, VEGF-D dan VEGF-E. VEGF juga bertindak sebagai mediator sekresi dan aktivasi enzim-enzim dalam proses degradasi matriks ekstra-seluler. VEGF bekerja pada sel-sel endotelial, menginduksi ekspresi aktivator dan inhibitor plasminogen, ekspresi reseptor urokinase dan ekspresi matrix metalloproteinases, kolagenase interstisial dan gelatinase A, juga pada saat yang bersamaan menurunkan kadar inhibitor jaringan metalloproteinases 1 dan 2.
VEGF-C berperan dalam proses limphangiogenesis, proses pembentukan saluran limfatik baru. Sistem vaskuler limfatik mempunyai peranan penting dalam menjaga keseimbangan cairan jaringan, sebagai mediator respon imun aferen dan dalam metastasis tumor ganas ke kelenjar getah bening regional. VEGF-C dapat bekerja baik pada pembuluh darah maupun pembuluh limfe melalui aktifasi pada reseptor VEGF R2. Sinyal tansduksi VEGF-C/VEGF R3 diketahui berperan penting pada proses liphangiogenesis.

No comments: